A.
PENGERTIAN IMAN DAN GEREJA
1.
Pengertian Iman
Iman
adalah percaya. Iman adalah karunia Allah, yang dikerjakan di dalam hati oleh
Roh Kudus, yang menghidupkan dan memandu semua kemampuan kita menuju satu
tujuan. Kita harus berdoa untuk memiliki iman, dan supaya iman kita bertumbuh.
Iman kita juga akan diperkuat dengan selalu mengingat janji-janji Kristus yang
berulangkali diucapkan bahwa doa-doa kita kepada Bapa, dalam nama-Nya, pasti
akan dijawab kalau kita memintanya dengan iman, dan percaya sewaktu kita
memintanya. pada Matius
7:7; Lukas
11:9; Yohanes
14:13, 15, 16; Yakobus
4:2; I
Yohanes 3:22, 5:14; Lukas
11:10. Iman didefinisikan sebagai "dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat" (Ibr.
11:1);
iman adalah pekerjaan jiwa yang dengannya kita merasa pasti akan keberadaan dan
kebenaran dari sesuatu yang tidak ada di depan kita, atau tidak tampak.bagi
indera manusia. Setiap orang menilai iman secara berbeda, yang akan dirasanya
sukar bahkan tidak mungkin untuk menunjukkannya dengan cara-cara yang tampak.
Ini merupakan hal mempraktikan iman - latihan sukarela - yang memampukan kita
untuk bertambah dalam mempercayai kebenaran-kebenaran besar yang Allah berkenan
nyatakan. Paulus menyatakan "sebab hidup kami ini adalah hidup karena
percaya, bukan karena melihat" (II
Kor. 5:7). Yesus sendiri berfirman (Yoh.
20:29), "Berbahagialah mereka yang tidak melihat,
namun percaya". Dengan demikian,
sementara mempercayai apa yang kita lihat
dan pahami akan mendatangkan manfaat, percaya pada apa yang tidak terlihat dan
hanya dipahami secara samar-samar mendatangkan manfaat yang lebih besar. Ada
banyak hal di alam semesta ini yang kita percayai, tanpa harus kita pahami
sepenuhnya; kita percaya karena kita mendapatkan buktinya dari orang lain,
meskipun bukan dari panca indera kita sendiri. Iman yang begitu saja percaya
pada apa yang bisa ia lihat, pahami, jelaskan dan tunjukkan sama sekali bukan
iman. "Tidak seorang pun melihat Allah", akan tetapi semua orang percaya
kepada Allah. Hal-hal dalam dunia rohani tidak dapat ditunjukkan melalui
perantara-perantara materiil, melainkan hanya bisa melalui perantara-perantara
rohani. Menggunakan iman akan meningkatkan kerohanian kita, memampukan kita
memahami berbagai hal yang tanpa latihan semacam ini tidak akan terpahami.
Paulus mengatakan bagi orang Yunani terpelajar yang skeptis Injil adalah
"kebodohan". Kebanggaan akan kepandaian adalah salah satu penghalang
terbesar terhadap pertumbuhan rohani. Tetepi Jangan salah mengerti. Bukan iman yang
menyelamatkan kita. Yang menyelamatkan kita adalah objek iman, yaitu Yesus
Kristus. Iman hanyalah sarana, penghubung atau syarat memperoleh anugrah
keselamatan dari Kristus. Yesus Kristus harus menjadi objek iman itu sendiri,
barulah iman tersebut membawa kepada keselamatan.
2.
Gereja
2.1.
Pengertian Gereja
Ketika para
rasul dan penulis lain yang diilhami menuliskan Alkitab Perjanjian Baru, mereka
menuliskannya dalam bahasa Yunani Koine, yang merupakan bahasa yang digunakan
oleh orang yang berbahasa Yunani sejak zaman Alexander Agung sampai kira-kira
tahun 500 AD. Kata “gereja” yang dalam bahasa Inggrisnya “church” diambil dari
bahasa Yunani “EKKLESIA” yang berarti “dipanggil keluar.” Kata ekklesia
merupakan gabungan dari kata depan “ek” yang berarti keluar (out) dan kata
kerja “kaleo” (klesia) yang berarti dipanggil (called). Secara khusus kata ini
digunakan untuk menggambarkan kelompok orang yang dipanggil keluar untuk tujuan
yang khusus dan pasti. Dalam Perjanjian Baru, kita menemukan bahwa gereja itu
adalah orang yang dipanggil keluar dari dunia (Kolose 1:13; 2 Korintus
6:17,18). Tujuan khusus dari gereja itu adalah untuk memuliakan Bapa yang di
surga.
Dalam
Alkitab kata “gereja” digunakan dalam tiga cara:
a)
Secara
Universal
Matius 16:18, ketika menjanjikan ini Yesus tidak
secara lokal/khusus baik dalam tempat ataupun waktu. Dia berjanji untuk
membangun gereja yang universal yang akan menjangkau
semua bangsa, etnik, ras, kultur yang beraneka ragam, dan pada semua situasi.
b)
Secara Lokal
(Jemaat lokal)
Yaitu suatu perkumpulan/kelompok orang yang bertemu
dalam sebuah tempat/lokasi secara khusus. Dalam beberapa tulisan Paulus dalam
Perjanjian Baru adalah merupakan surat kiriman kepada beberapa jemaat lokal.
Contohnya antara lain: jemaat yang ada di Roma, Korintus, Galatia, Efesus,
Filipi, Kolose, Tesalonika. Berea, Tiatira, dll.
c)
Sebagai
sebuah Perhimpunan
Dalam hal ini adalah perhimpunan dari
individu-individu untuk suatu tujuan. Contohnya adalah 1 Korintus 11:18
Jadi bisa
disimpulkan bahwa istilah “Gereja” dipakai untuk menggambarkan gereja yang
universal, lokal, perhimpunan.
2.2.
Gambaran rohani untuk gereja
2.2.1.
Gereja itu
disebut kerajaan (kingdom)
Hal ini menunjukkan
sifat pemerintahan dalam gereja itu.Pemerintahan gereja itu bersifat monarkhi
absolut maksudnya hanya ada satu raja yaitu Kristus (Matius 28:28). Suatu kerajaan
adalah resmi bila ada raja, rakyat, hukum, terirory, hukuman bagi yang
melanggar dan berkat bagi yang taat. Kekuasaan Yesus sebagai raja adalah
absolut. Tidak ada raja yang memerintah sebelum atau sejak Dia memiliki kuasa
itu. Kalau raja dunia memiliki kekuasaan di dunia, maka Kristus memiliki
kekuasaan di dunia dan surga. Orang Kristen adalah warga kerajaan Kristus,
sebab hanya orang selamatlah yang berhak menjadi warga kerajaan tersebut.
Kekuasaan Kristus dalam kerajaanNya adalah kekal. Tidak ada yang
menggantikanNya, sampai datang untuk menyerahkan kerajaan itu kapada Bapa (1
Korintus 15:21-26).
2.2.2.
Gereja itu disebut gereja Allah
Hal ini tentunya
berhubungan dengan hubungan satu sama lain dalam kerajan itu.
Kutipan bait lagu yang
ditulis Lanny Wolfe demikian:
“Kita semua adalah bagian dari keluarga
Allah,
yang telah dilahirkan kembali,
bagian dari keluarga yang kasihnya tiada berakhir
karena Yesus telah menyelamatkan dan menjadikan kita milikNya.
Sekarang kita adalah bagian dari keluarga,
yang sedang dalam perjalanan....
yang telah dilahirkan kembali,
bagian dari keluarga yang kasihnya tiada berakhir
karena Yesus telah menyelamatkan dan menjadikan kita milikNya.
Sekarang kita adalah bagian dari keluarga,
yang sedang dalam perjalanan....
Untuk menjadi keluarga
jasmani, kita dilahirkan dengan kelahiran alamiah, maka untuk menjadi keluarga
rohani, kita dilahirkan dengan air dan Roh yaitu dengan baptisan yang seturut
dengan Firman Allah (Yohanes 3:3). Kita dilahirkan dengan pemberitaan injil
yang memperanakkan kita (2 Tesalonika 2:4). Gereja itu disebut keluarga Allah,
menunjukkan hubungan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Kita tidak merasa
asing antara satu dengan yang lain. Dalam keluarga, kita merasa terbebas dari
tekanan.
2.2.3.
Gereja itu disebut Tubuh
Hal ini menekankan
hubungan di antara anggota tubuh kita (Roma 12:4, 5; 1 Korintus 12:12).Tubuh
itu memiliki satu kepada dan Ia adalah Kristus. Rasul Paulus tujuh kali
menuliskan kata satu tubuh dalam surat kirimannya. Satu fakta mendasar dari
gereja sebagai tubuh adalah dimana tubuh itu hanya bisa digerakkan dan
diarahkan oleh kepala. Kristus sebagai Kepala gereja adalah satu-satunya yang
berhak untuk mengarahkan gereja tersebut. Dalam tubuh itu juga dibutuhkan kerja-sama
sesama anggota agar semuanya bisa menjalankan fungsi masing-masing. Dan tentu
tidak akan ada satupun diantara anggota bisa berfungsi tanpa kepala.
2.2.4.
Gereja itu
disebut rumah Allah
(1 Korintus 3:16). Hal
ini mengindikasikan kesucian dari gereja. Allah yang Maha Suci bertahta dalam
tempat yang suci. Gereja sebagai rumah Allah haruslah suci (Mazmur 119:11).
Firman Allah akan menjaga dan memelihara kesucian rumah Allah. Dalam Perjanjian
Lama, Allah telah menentukan imam-imam Lewi untuk melayani di rumahNya dan saat
ini tentunya semua orang Kristen adalah imam yang berhak melayani Allah dalam
rumah Allah.
2.2.5.
Gereja itu disebut sebagai tiang penopang kebenaran
“Jadi jika
aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai
keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran” (1 Timotius 3:15). Adalah tanggung jawab kita untuk memberitakan dan
mempertahankan kebenaran, namun sangat disayangkan justru dari kalangan gereja
itu sendirilah yang telah banyak menghancurkan kebenaran dengan mempraktekkan
dan mengajarkan kepalsuan. Rasul Paulus sebelumnya sudah memperingatkan hal ini
kepada penatua-penatua jemaat di Efesus, “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan
menyayangkan kawanan itu” (Kisah Rasul 20:2).
B.
PERTUMBUHAN IMAN DAN GEREJA
1.
Pertumbuhan Iman
Pertumbuhan rohani ada proses menjadi makin serupa dengan
Yesus Kristus. Ketika kita menempatkan iman kita kepada Yesus, Roh Kudus
memulai proses menjadikan kita makin serupa dengan Yesus, menjadikan kita sama
dengan gambarNya. Pertumbuhan rohani barangkali diuraikan dengan paling jelas
dalam 2 Petrus 1:3-8 yang memberitahukan kita bahwa dengan kuasa Allah Dia
“telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang
saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya
yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita
janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh
berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan
pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri
ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan
saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan
dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus,
Tuhan kita.”
Dalam Galatia 5:19-23 ada dua macam daftar. Galatia 5:19-21 mencatat “perbuatan daging.” Hal-hal ini adalah hal-hal yang merupakan kehidupan kita sebelum kita percaya Yesus untuk keselamatan kita. Perbuatan-perbuatan kedagingan adalah kegiatan-kegiatan yang kita akui, sesali dan dengan pertolongan Tuhan kita kalahkan. Saat kita mengalami pertumbuhan rohani, makin sedikit “perbuatan-perbuatan kedagingan” yang nyata dalam hidup kita.
Dalam Galatia 5:19-23 ada dua macam daftar. Galatia 5:19-21 mencatat “perbuatan daging.” Hal-hal ini adalah hal-hal yang merupakan kehidupan kita sebelum kita percaya Yesus untuk keselamatan kita. Perbuatan-perbuatan kedagingan adalah kegiatan-kegiatan yang kita akui, sesali dan dengan pertolongan Tuhan kita kalahkan. Saat kita mengalami pertumbuhan rohani, makin sedikit “perbuatan-perbuatan kedagingan” yang nyata dalam hidup kita.
Daftar kedua adalah “buah Roh” (Galatia 5:22-33). Ini adalah
hal-hal yang merupakan kehidupan kita setelah kita mengalami keselamatan di
dalam Yesus Kristus. Pertumbuhan rohani dinyatakan dengan makin nyatanya buah
Roh dalam kehidupan orang percaya.
Ketika terjadi perubahan hidup karena diselamatkan, pertumbuhan rohani dimulai. Roh Kudus berdiam di dalam kita (Yohanes 14:16-17). Kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17). pribadilama kita digantikan dengan yang baru (Roma 6-7). Pertumbuhan rohani adalah proses seumur hidup yang terjadi melalui mempelajari dan menerapkan Firman Tuhan (2 Timotius 3:16-17), dan berjalan dengan Roh (Galatia 5:16-26). Untuk bertumbuh secara rohani, kita dapat berdoa kepada Tuhan, minta Dia memberi hikmat untuk bagian-bagian apa dalam hidup kita yang Dia ingin kita bertumbuh. Kita dapat memohon kepada Tuhan untuk menolong kita meningkatkan iman dan pengetahuan kita akan Dia. Tuhan menghendaki kita untuk bertumbuh secara rohani. Tuhan telah memberi kita segala yang kita butuhkan untuk mengalami pertumbuhan rohani. Dengan pertolongan Roh Kudus kita dapat mengalahkan dosa dan dengan pasti makin menjadi serupa dengan Juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus.
Ketika terjadi perubahan hidup karena diselamatkan, pertumbuhan rohani dimulai. Roh Kudus berdiam di dalam kita (Yohanes 14:16-17). Kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17). pribadilama kita digantikan dengan yang baru (Roma 6-7). Pertumbuhan rohani adalah proses seumur hidup yang terjadi melalui mempelajari dan menerapkan Firman Tuhan (2 Timotius 3:16-17), dan berjalan dengan Roh (Galatia 5:16-26). Untuk bertumbuh secara rohani, kita dapat berdoa kepada Tuhan, minta Dia memberi hikmat untuk bagian-bagian apa dalam hidup kita yang Dia ingin kita bertumbuh. Kita dapat memohon kepada Tuhan untuk menolong kita meningkatkan iman dan pengetahuan kita akan Dia. Tuhan menghendaki kita untuk bertumbuh secara rohani. Tuhan telah memberi kita segala yang kita butuhkan untuk mengalami pertumbuhan rohani. Dengan pertolongan Roh Kudus kita dapat mengalahkan dosa dan dengan pasti makin menjadi serupa dengan Juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus.
2.
Pertumbuhan Gereja
Sebagaimana
kehidupan tanaman memerlukan pertumbuhan secara alami, maka gereja pun
memerlukan pertumbuhan yang berlangsung secara sehat dan alamiah. Suatu tumbuhan dapat
bertumbuh dengan baik bila terdapat ketersediaan media dan sari makanan yang
cukup. Demikian pula gereja dapat bertumbuh dengan baik bila kehidupan
orang-orang percaya di dalamnya memiliki kehidupan dan memaknai dan meyakini kebenaran firman Allah sebagai makanan rohani bagi pertumbuhan tersebut.
Sehingga dengan demikian pertumbuhan gereja tidak dapat didasarkan pada karya
tangan manusia. Megahnya sebuah gedung ibadah, peralatan musik, dan meriahnya
suasana perkumpulan bukan sebuah indicator utama dalam sebuah pertumbuhan
gereja local.
Hal tersebut
dilihat secara obyektif bahwa ada orang-orang Kristen yang mengalami
penganiayaan, mereka berada di tempat yang sunyi dan besembunyi di balik
batu-batu untuk beribadah. Mereka memiliki iman yang tidak kalah dengan
orang-orang di perkotaan yang sering kali nyaman dengan kehidupan gereja yang
melimpah dalam hal fasilitas. Dalam pertumbuhan gereja yang sehat tidak pula
ditentukan dari banyaknya orang dan ramainya orang berkumpul dalam suatu
peribadatan yang berlangsung di hari Minggu atau tengah minggu.
Dengan
demikian sebaiknya orang Kristen melihat lebih dalam lagi untuk lebih memahami tentang arti
pertumbuhan yang sesungguhnya. Keseimbangan antara kualitas dan kuantitas tentu
sangatlah penting, Kulaitas iman
yang baik dari perkumpulan orang percaya harus dapat menarik banyak orang
datang kepada Allah. Namun sebuah realitas yang baru harus dipahami bahwa
gereja yang bertumbuh harus pula dapat mengembangkan pos-pos pelayanan yang
pada akhirnya didewasakan dan terus berkembang. Jadi gereja yang bertumbuh
harus dapat menyebar. Hal ini tentu sangat Alkitabiah sekali bila berpijak dari
Amanat Agung Tuhan Yesus dalam kitab Matius 28:19,20. Kisah Rasul 1:8.
C.
HUBUNGAN IMAN DAN GEREJA
Gereja untuk menumbuhkan iman ( kepercayaan ) terhadap jemaatnya kepada
tuhan yesus kristus. Allah telah memberikan kita iman dan dengan gereja sebagai
salah satu perantara pertumbuhan iman kita, pengaruh iman kita terhadap gereja
dapat membuat gereja menjadi bertumbuh dan juga sebaliknya. gereja perantara
membuat para jemaat dapat saling
menguatkan , mengingatkan akan janji-janji Allah, mengasihi, menolong serta
memberi informasi tentang ajaran Tuhan Yesus Kristus kepada jemaat maupun orang
lain yang belum mengetahuinya. Dan selain dari hal itu para jemaat juga dapat
memuji dan menyembah Allah. maka dari itu iman para jemaat serta gereja akan
saling bertumbuh.
D.
KESIMPULAN
Setiap iman yang dimiliki para jemaat gereja, sangatlah berpengarauh
terhadap pertumbuhan gereja itu sendiri, hal ini karena jemaat gereja adalah
orang yang membangun gereja itu sendiri dan mengembangkan gereja tersebut. Jika
suatu gereja memiliki jemaat yang salah hal ini dapat menyebabkan rusaknya
fungsi dari kegunaan gereja tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar