A. Konsep
Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang baik adalah
seorang pemimpin dalan bisnis, yaitu orang yang dapat mengusai dan
mengembangkan diri sendiri, mampu menguasai, mengarahkan, dan mengembangkan para
karyawannya.
Beberapa definisi tentang
kepemimpinan, di antaranya:
a.
Menurut
Sarros dan Butchatsky, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku
dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk
mencapai tujuan bersama yang dirancang agar memberikan manfaat individu dan
organisasi.
b.
Menurut
Sarwono Prawirohardjo, kepemimpi
nan adalah perilaku mempengaruhi orang lain agar bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang dianggap perlu dan bermanfaat.
nan adalah perilaku mempengaruhi orang lain agar bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang dianggap perlu dan bermanfaat.
Berdasarkan beberapa definisi
tersebut, ada tiga variable utama di dalam kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.
a.
Kepemimpinan
Melibatkan Orang Lain
Kepemimpinan
berarti melibatkan orang lain atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan
(followers). Para karyawan atau bawahan
harus memiliki kemauan menerima arahan dari pimpinan. Seoarang wirausaha akan
berhasil jika dia berhasil memimpin karyawannya agar mau bekerja sama dengan
dia untuk memajukan perusahaan. Jadi, wirausaha harus pandai merangkul dan
melibatkan karyawan dalam segala aktivitas perusahaan.
b.
Kepemimpinan
dan Distribusi Kekuasaan
Seorang
pemimpin adalah seorang yang dengan kekuasaannya (his or her power) mampu mengajak pengikutnya mencapai kinerja yang
memuaskan.
Menurut
French dan Raven, kekuasaan yang dimiliki para pemimpin dapat bersumber dari
hal-hal berikut.
1)
Reward power (penghargaan dari pemimpin)
2)
Coercive Power (pemberian sanksi)
3)
Legitimate Power (otoritas pimpinan)
4)
Referent Power (kekuasaan berdasarkan
perilaku)
5)
Expert Power (kekuasaan berdasarkan kemampuan)
c.
Kepemimpinan
dan Menanamkan Pengaruh
Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang menggerakkan dan memengaruhi orang lain untuk dapat
bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Beberapa
definisi tentang pengertian pemimpin:
1)
Pemimpin
menurut Sarwono Prawirohardjo, ialah orang yang berhasil menimbulkan pada
bawahan perasaan ikut serta dan ikut bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan.
2)
Pemimpin
menurut Prajudi Atmosudirjo, ialah orang yang mampu mempengaruhi orang lain
agar mau menjalankan apa yang dikehendakinya.
Dengan
demikian, pemimpin dapat diartikan orang yang memiliki kemampuan dan
kesanggupan untuk memengaruhi dan menyatukan orang lain agar bertindak sesuai
dengan apa yang diinginkan.
2. Model Kepemimpinan
Model kepemimpinan dipengaruhi oleh
kecakapan kepemimpinan (leadership skill)
serta perbedaan karakteristik antara pemimpin (leaders) dan pengikut/karyawan (followers).
Untuk memahami faktor-faktor apa saja yang memengaruhi tingkah laku para
pemimpin yang efektif, para peneliti menggunakan model kontingensi (contingency model). Dengan model
kontingensi tersebut, para peneliti menguji keterkaitan antara watak pribadi,
variabel-variabel situasi, dan keefektifan pemimpin.
Berikut akan dibahas tentang
perkembangan pemikiran ahli-ahli manajemen mengenai model-model kepemimpinan
yang ada dalam literature.
a.
Model
Watak Kepemimpinan (Traits Model of
Leadership)
b.
Model
Kepemimpinan Situasional (Model of
Situational Leadership)
c.
Model
Pemimpin yang Efektif (Model of Effective
Leaders)
d.
Model
Kepemimpinan Kontingensi (Contingency
Model)
e.
Model
Kepemimpinan Transformasional (Model of
Transformational Leadership)
3. Pendekatan Utama
Kepemimpinan
Ada dua pendekatan utama yang
digunakan, yaitu sebagai berikut.
a.
Pendekatan
Sifat-sifat (Traits Approach)
Pendekatan
psikologis sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa perilaku
pemimpin sebagian ditentukan struktur kepribadian (Buchori Alma, 2007).
b.
Pendekatan
Perilaku (Behavioural Approach)
Pendekatan
perilaku didasarkan pada pola tingkah laku dari seorang pemimpin dalam
memengaruhi karyawannya.
4. Teori Munculnya Pemimpin
Ada tiga teori yang dapat menjelaskan
munculnya pemimpin, yaitu sebagai berikut.
a.
Teori
genetis, menyatakan leader are born and
not made (pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat).
Teori ini menganut pandangan deterministis, yaitu pandangan sudah ditentukan
sejak dahulu.
b.
Teori
sosial, menyatakan leader are and made not born (seorang pemimpin tidak
dilahirkan akan tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan, dididik, dan
dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari).
c.
Teori
ekologi atau sintetis, merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan
teori sosial. Penganut teori ini berpendapat, seseorang hanya dapat menjadi
pemimpin yang baik jika pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan.
5. Sifat-sifat Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin perlu
mempunyai sifat-sifat sesuai dengan standar kepemimpinan. Adapun sifat pemimpin
yang baik menurut Soemardji Hartoyo, di antaranya:
a.
Memiliki
moral yang tinggi;
b.
Memiliki
pengetahuan yang luas dalam bidang pekerjaan;
c.
Memiliki
semangat kerja tinggi;
d.
Memiliki
sifat rasional dan objektif;
e.
Memiliki
sifat adil;
f.
Memiliki
sifat sebagai pendidik;
g.
Memiliki
daya kreatif dan inisiatif;
h.
Memiliki
keberanian dan cepat dalam mengambil keputusan.
6. Tipe-tipe Kepemimpinan
Selain mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan, yang baik seorang pemimpin juga memiliki beberapa tipe
kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.
a.
Tipe
kharismatis, yaitu tipe pemimpin yang didasarkan karena seseorang memiliki
kekuatan, energi, atau daya tarik yang luar biasa.
b.
Tipe
paternalistis, yaitu tipe pemimpin yang bersikap melindungi bawahan sebagai
seorang bapak atau sebagai seorang ibu yang penuh kasih saying.
c.
Tipe
militeristis, yaitu tipe pemimpin yang banyak menggunakan sistem perintah atau sistem
komando dari atasan ke bawahan sifatnya keras dan sangat otoriter sehingga
menghendaki bawahan selalu petuh.
d.
Tipe
otokrasi, yaitu tipe pemimpin berdasarkan kekuasaan dan paksaan yang mutlak
harus dipatuhi.
e.
Tipe
laissez faire, yaitu tipe pemimpin
yang membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri, semua pekerjaan dan tanggung
jawab dilakukan bawahan.
f.
Tipe
demokratis, yaitu tipe pemimpin yang berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan kepada pengikutnya. Tipe ini menekankan pada rasa tanggung jawab dan
kerja sama yang baik antar karyawan.
7. Keterampilan Kepemimpinan (Leadership Skill)
Berikut beberapa ketrampilan yang
perlu dimiliki oleh seorang pemimpin.
a.
Kemampuan
teknik (technical skill), yaitu suatu
kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan.
Maksudnya, dapat melakukan pekerjaan tersebut agar dia mampu melaksanakan
pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawannya.
Teknik
kemampuan yang harus dimiliki pemimpin, yaitu sebagai berikut.
1)
Menulis
2)
Komunikasi
lisan
3)
Menguasai
lingkungan
4)
Teknologi
5)
Membangun
jaringan kerja (networking)
6)
Membimbing
7)
Membangun
tim
b.
Business Management Skills
Kemampuan
business management meliputi hal
berikut.
1)
Merencanakan,
seorang wirausaha harus mampu membuat rencana, baik global maupun detail.
2)
Membuat
keputusan, seoarang wirausaha harus mampu secara tepat dan cepat mengambil
keputusan agar jalannya usaha tidak dalam keragu-raguan.
3)
Human relations, harus sopan, supel, penuh
etika berhubungan dengan orang lain.
4)
Marketing, mengetahui pasar sasaran,
strategi marketing yang tepat.
5)
Finance, memiliki ketrampilan
mencari sumber modal jangka panjang ataupun jangka pendek.
6)
Accounting, memiliki ketrampilan
mencatat, membaca penerimaan, dan pengeluaran keuangan.
7)
Control, mampu mengawasi segala
kegiatan dalam bisnis.
8)
Negotiation, memiliki ketrampilan
berunding, rapat, dan tawar menawar.
9)
Managing growth, harus mampu memimpin
perkembangan bisnis, menciptakan taktik dan strategi jitu menuju perkembangan
yang lebih baik.
c.
Personal Entrepreneurial
Skill
Kemampuan
personal ini meliputi kemampuan berikut.
1)
Disiplin
2)
Mengambil
risiko
3)
Inovasi
4)
Tepat
dalam pekerjaan
5)
Visionary leader
B. Menerapkan
Sikap Pantang Menyerah dan Ulet dalam Wirausaha
Keberhasilan
hanya dapat diraih melalui keuletan dan sikap pantang menyerah dalam berusaha.
Adapun langkah-langkah untuk mencapai kekayaan yang berbasis kewirausahaan, di
antaranya sebagai berikut.
1.
Kenali
Diri Anda
Kurangnya seseorang mengenali dirinya
menyebabkan mereka hidup dalam keadaan buta sama sekali, buta terhadap tujuan
hidup, bakat, kemampuan, dan kelemahannya. Jika orang bekerja bukan dalam
bidangnya orang akan berbuat semaunya karena dilubuk hatinya tidak senang pada
pekerjaan itu.
2.
Jangan
Meremehkan Pekerjaan Kecil
Usaha besar asalnya dari usaha kecil
yang dipupuk dengan etos kerja, ketekunan, kemauan berusaha, dan semangat yang
menggebu-gebu. Fakta telah membuktikan ketika Indonesia dilanda krisis moneter,
banyak usaha besar yang gulung tikar, bank-bank terkena likuidasi, dan para
konglomerat yang melarikan diri keluar negeri. Disela-sela kelesuan
perekonomian itu, usaha kecil masih berjalan, warung-warung makan dipinggir
jalan ramai diserbu pembeli, banyak petani tradisional pendapatannya jauh lebih
baik dari semula.
3.
Kembangkan
Ide
Ide-ide adalah titik permulaan dari
sebuah keberuntungan. Kita harus mengembangkan ide dan memerlukan banyak
keberanian, keyakinan akan diri sendiri untuk menghadapi kecaman dari orang
lain. Contohnya, banyak penemuan-penemuan atau peluang-peluang baru untuk
membuka usaha sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat di antaranya menjamurnya
rental VCD/DVD, warung internet, playstation
center, atau rental komputer, semua itu akibat dari penemuan-penemuan baru
(inovasi).
4.
Hilangkan
Gengsi
Pendidikan sebagai sumber ilmu
pengetahuan dan bukan atribut untuk menaikan gengsi, pendidikan dapat digunakan
untuk sumber inspirasi menjadi kaya.
5.
Mengenal
Pola Dasar Kewirausahaan
Ada empat unsur pola dasar kewirausahaan
yang kita kenal dan perlu dilaksanakan, yaitu sikap mental, kepemimpinan,
manajemen, dan ketrampilan. Adapun sikap mental merupakan inti pokok
kewirausahaan.
6.
Hobi
Kerja
Orang-orang sukses ternyata pekerja
keras, ulet, dan pantang menyerah. Mereka sedikit sekali menikmati hidup yang
hanya diisi dengan makan, minum, tidur, istirahat, dan rekreasi. Charles Albert
Poissant, menegaskan untuk meraih suatu keberhasilan yang diperlukan bukanlah
bakat, kecerdasan, tingkat pendidikan, tetapi yang paling mendasar adalah
kegigihan.
7.
Menciptakan
Pasar
Ketrampilan teknis untuk menguasai
pembuatan produk adalah hal yang mudah dilaksanakan, namun yang sukar adalah
setelah produk jadi, ke mana harus memasarkan.
8.
Merantau
Membuat tekad yang bulat mencapai
kesuksesan alangkah baiknya di coba untuk merantau. Orang-orang keturunan
Tionghoa di Negara Indonesia adalah contoh-contoh orang yang sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar