Minggu, 07 Desember 2014

MANAJEMEN PENDIDIKAN


A.    Pengertian ManajemenPendidikan
Istilah yang akrab dengan pengelolaan pendidikan sebelumnya adalah Administrasi Pendidikan, namun saat ini istilah tersebut seolah menyempit, hal ini seakan – akan merupakan kegiatan ketatausahaan sekolah semata. Untuk merevitalisasi makna yang terkandung pada Administrasi Pendidikan, trend terakhir di Indonesia kini lebih banyak menggunakan istilah Manajemen Pendidikan.


Batasan manajemen pendidikan dapat diambil berdasarkan 3 pendekatan. Pendekatan pertama menganggap manajemen pendidikan sebagai cabang ilmu manajemen, sehingga batasannnya adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirnya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Adapun secara proses, manajemen pendidikan didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Bila dikaji dengan pendekatan struktur atau tugasnya, maka manajemen pendidikan diartikan sebagai manajemen peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, dan kependidikan, keuangan, fasilitas, hubungan lembaga dengan masyarakat, pengorganisasian, ketatalaksanaan, dan supervise pendidikan (Husaini Usma, 2004 : 12).

B.    Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup manajemen pendidikan meliputi :
1.   Manajemen Peserta Didik
Peserta didik selaku input dalam lembaga pendidikan merupakna pusat dari seluruh kegiatan dalam manajemen pendidikan. Oleh karenanya peserta didik hendaknya menjadi prioritas utama dalam pengambilan kebijakan di bidang pendidikan. Kegiatan yang termasuk dalam bidang ini adalah pencatatan peserta didik mulai dari saat penerimaan sampai dengan keluarnya dari sekolah.

2.    Manajemen Tenaga Kependidikan
Dalam prosesnya lembaga penyelenggara dan pengelola pendidikan pastilah harus dikelola oleh tenaga – tenaga, sehingga mereka pun sangat perlu dikelola. Manejemen tenaga kependidikan adalah segenap proses penataan pegawai yang meliputi semua proses atau cara memperoleh pegawai, penempatan dan penugasan, pemeliharaan dan pembinaan, evaluasi, sampai pada pemutusan hubungan kerja.

3.   Manajemen Kurikulum
Apa yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada peserta didiknya disajikan dalam bentuk kurikulum. Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi pbm.
4.    Manajemen Fasilitas Pendidikan
Agar pbm berjalan dan tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien, maka diperlukan sarana atau fasiiltas guna memperlancar proses pendidikan itu sendiri. Manajemen fasilitas pendidikan adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut denagn pengadaan, pendagunaan, dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien

5.   Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan tentunya memerlukan dana, untuk itu pengelolaan pendanaan atau pembiayaan pendidikan agar efektif dan efisien sangatlah penting guna menunjang ketercapaian tujuan pendidikan. Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan kegiatan pengelolaan yang meliputi penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan pada umumnya

6.   Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat
Masyarakat merupakan laboratorium pendidikan yang tidak ternilai harganya. Masyarakat juga merupakan stakeholder pendidikan, dimana keberlangsungan proses pendidikan juga bergantung pada masyarakat. Untuk itu, lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat merupakan kegiatan penataan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat untuk menunjang pbm di sekolah

7.      Manajemen Organisasi Lembaga Pendidikan
Dalam setiap organisasi pastilah terdapat struktur tugas dan berbagai macam konsekuensi akibat adanya pembidangan tugas tersebut. Hal inilah yang menjadi garapan manajemen organisasi lembaga pendidikan, yaitu segenap kegiatan mengorganisasikan lembaga pendidikan yang termasuk diantaranya adalah pengelolaan fungsi kepemimpinan

8.   Manajemen Ketatalaksanaan dan Sistem Informasi Lembaga Pendidikan
Kegiatan pencatatan berakibat pada perlunya penataan data atau informasi, agar pada saaat informasi tersebut diperlukan dapat diperoleh dengan mudah, cepat, dan tepat. Manajemen ketatalaksanaan dan Sistem informasi Lembaga Pendidikan berupaya untuk mencapai hal tersebut, dengan kegiatan yang meliputi pencatatan, pengolahan, penggandaan, pengiriman, dan penyimpanan semua bahan atau informasi yang temasuk dalam data lembaga pendidikan

9.   Supervisi Pendidikan
Kehadiran supervisi pendidikan diharapkan membantu tercapainya tujuan pendidikan secara efisien, khususnya melalui pembinaan profesionalitas guru. Namun trend pendidikan terakhir tidak selalu mengartikan supervisi pendidikan memiliki sasaran satu – satunya berupa guru, melainkan juga melibatkan tenaga – tenaga kependidikan lainnya. Batasan supervisi pendidikan yang selama ini akrab adalah suatu usaha untuk memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki situasi belajar mengajar dan pada kenyataannya kelancaran pbm tidak semata bergantung pada guru melainkan pula tenaga kependidikan lainnya.

C.    Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
1.    Terwujudnya PBM yang PAKEMB (bermakna)
2.    Peserta didik yang aktif mengembangkan dirinya
3.    Memiliki kompetensi manajerial
4.    Tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
5.    Teratasinya masalah mutu pendidikan
6.    Perencanaan pendidikan merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
7.     Meningkatnya citra positif pendidikan

D.       Perencanaan Pendidikan
1   Pengertian Perencanaan Pendidikan
Pengertian Perencanaan Pendidikan menurut Suryosubroto adalah Mengarahkan proses kegiatan pada tujuan yg hendak dicapai. Sedangkan secara umum Perencanaan Pendidikan dapat diartikan sebagai pedoman proses kegiatan pendididkan agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
2    Tujuan Perencanaan Pendidikan
o   Standar Pengawasan : Mengetahui kapan akan memulai pelaksanaan dan selesai serta mengetahui siapa saja yang terlibat.
o   Sistematis biaya dan kualitas kegiatan : Hemat biaya, waktu, tenaga. Memberi gambaran komprehensif.
o   Memadukan beberapa subkegiatan. Mendeteksi hambatan. Mengarahkan pencapaian tujuan

3   Manfaat Perencanaan Pendidikan
o    Standar Pelaksanaan & Pengawasan
o     Pemilihan berbagai alternatif terbaik
o    Penyusunan skala prioritas
o    Hemat pemanfaatan resources
o    Penyesuaian terhadap lingkungan
o    Memudahkan koordinasi dengan pihak terkait
o    Meminimalisir pekerjaan yang tidak pasti

4   Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan
o    Waktu             : Jangka Panjang, Menengah, Pendek
o    Spasial            : Nasional, Regional, Tata Ruang

E.     Macam Perencanaan Pendekatan Pendidikan
1.    Efektifitas Biaya (Cost Effectiveness appr)  : dana diambil dari pos-pos dana masing-masing dan perhitungan pengambilan dana disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi pemborosan biaya.
2.  Optimalisasi Pemanfaatannya (Cost & Benefit Approach) : dana yang didapatkan dioptimalkan pemanfaatannya untuk kemajuan pendidikan.
3.  Pemberdayaan Tenaga Kerja (Manpower Approach)
4.  Keperluan Masyarakat (Social Demand Approach)

F.    Model Perencanaan Pendidikan
1.   Komprehensif  : Menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh
2.   Keefektifan Biaya  : Menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan efektivitas
3.   PPBS : Planning, Programming, Budgeting system.  Banyak digunakan di pendidikan tinggi negeri
4.  Target Setting :  Untuk memproyeksi tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu



refrensi: 
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
Usman Husaini. 2013. Manajemen:Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, edisi 4. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Kamus Besar bahasa Indonesia (1995),Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar