A. Pengertian ManajemenPendidikan
Istilah yang akrab dengan pengelolaan pendidikan
sebelumnya adalah Administrasi Pendidikan, namun saat ini istilah tersebut
seolah menyempit, hal ini seakan – akan merupakan kegiatan ketatausahaan
sekolah semata. Untuk merevitalisasi makna yang terkandung pada Administrasi
Pendidikan, trend terakhir di Indonesia kini lebih banyak menggunakan istilah
Manajemen Pendidikan.
Batasan manajemen pendidikan dapat diambil berdasarkan 3
pendekatan. Pendekatan pertama menganggap manajemen pendidikan sebagai cabang
ilmu manajemen, sehingga batasannnya adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirnya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Adapun secara proses, manajemen pendidikan didefinisikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Bila
dikaji dengan pendekatan struktur atau tugasnya, maka manajemen pendidikan
diartikan sebagai manajemen peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, dan
kependidikan, keuangan, fasilitas, hubungan lembaga dengan masyarakat,
pengorganisasian, ketatalaksanaan, dan supervise pendidikan (Husaini Usma, 2004
: 12).
B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup manajemen pendidikan meliputi :
1. Manajemen Peserta Didik
Peserta didik selaku input dalam lembaga pendidikan
merupakna pusat dari seluruh kegiatan dalam manajemen pendidikan. Oleh
karenanya peserta didik hendaknya menjadi prioritas utama dalam pengambilan
kebijakan di bidang pendidikan. Kegiatan yang termasuk dalam bidang ini adalah
pencatatan peserta didik mulai dari saat penerimaan sampai dengan keluarnya
dari sekolah.
2.
Manajemen Tenaga Kependidikan
Dalam prosesnya lembaga penyelenggara dan pengelola
pendidikan pastilah harus dikelola oleh tenaga – tenaga, sehingga mereka pun
sangat perlu dikelola. Manejemen tenaga kependidikan adalah segenap proses
penataan pegawai yang meliputi semua proses atau cara memperoleh pegawai,
penempatan dan penugasan, pemeliharaan dan pembinaan, evaluasi, sampai pada
pemutusan hubungan kerja.
3. Manajemen
Kurikulum
Apa yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada peserta
didiknya disajikan dalam bentuk kurikulum. Manajemen kurikulum adalah segenap
proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan
titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi pbm.
4. Manajemen Fasilitas
Pendidikan
Agar pbm berjalan dan tujuan pendidikan tercapai secara
efektif dan efisien, maka diperlukan sarana atau fasiiltas guna memperlancar
proses pendidikan itu sendiri. Manajemen fasilitas pendidikan adalah segenap
proses penataan yang bersangkut paut denagn pengadaan, pendagunaan, dan
pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien
5. Manajemen
Pembiayaan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan tentunya memerlukan dana,
untuk itu pengelolaan pendanaan atau pembiayaan pendidikan agar efektif dan
efisien sangatlah penting guna menunjang ketercapaian tujuan pendidikan. Manajemen
pembiayaan pendidikan merupakan kegiatan pengelolaan yang meliputi penataan
sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau
lembaga pendidikan pada umumnya
6. Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat
Masyarakat merupakan laboratorium pendidikan yang tidak
ternilai harganya. Masyarakat juga merupakan stakeholder pendidikan, dimana
keberlangsungan proses pendidikan juga bergantung pada masyarakat. Untuk itu,
lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
merupakan kegiatan penataan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan sekolah
dengan masyarakat untuk menunjang pbm di sekolah
7.
Manajemen Organisasi Lembaga Pendidikan
Dalam setiap organisasi pastilah terdapat struktur tugas
dan berbagai macam konsekuensi akibat adanya pembidangan tugas tersebut. Hal
inilah yang menjadi garapan manajemen organisasi lembaga pendidikan, yaitu
segenap kegiatan mengorganisasikan lembaga pendidikan yang termasuk diantaranya
adalah pengelolaan fungsi kepemimpinan
8. Manajemen Ketatalaksanaan dan Sistem
Informasi Lembaga Pendidikan
Kegiatan pencatatan berakibat pada perlunya penataan data
atau informasi, agar pada saaat informasi tersebut diperlukan dapat diperoleh
dengan mudah, cepat, dan tepat. Manajemen ketatalaksanaan dan Sistem informasi
Lembaga Pendidikan berupaya untuk mencapai hal tersebut, dengan kegiatan yang
meliputi pencatatan, pengolahan, penggandaan, pengiriman, dan penyimpanan semua
bahan atau informasi yang temasuk dalam data lembaga pendidikan
9. Supervisi Pendidikan
Kehadiran supervisi pendidikan diharapkan membantu
tercapainya tujuan pendidikan secara efisien, khususnya melalui pembinaan profesionalitas
guru. Namun trend pendidikan terakhir tidak selalu mengartikan supervisi
pendidikan memiliki sasaran satu – satunya berupa guru, melainkan juga
melibatkan tenaga – tenaga kependidikan lainnya. Batasan supervisi pendidikan
yang selama ini akrab adalah suatu usaha untuk memberikan bantuan kepada guru
dalam memperbaiki situasi belajar mengajar dan pada kenyataannya kelancaran pbm
tidak semata bergantung pada guru melainkan pula tenaga kependidikan lainnya.
C. Tujuan dan Manfaat Manajemen
Pendidikan
1. Terwujudnya PBM yang PAKEMB
(bermakna)
2. Peserta
didik yang aktif mengembangkan dirinya
3. Memiliki
kompetensi manajerial
4. Tercapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
5. Teratasinya
masalah mutu pendidikan
6. Perencanaan
pendidikan merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
7. Meningkatnya citra positif pendidikan
D. Perencanaan Pendidikan
1
Pengertian
Perencanaan Pendidikan
Pengertian
Perencanaan Pendidikan menurut Suryosubroto adalah Mengarahkan proses kegiatan
pada tujuan yg hendak dicapai. Sedangkan secara umum Perencanaan Pendidikan
dapat diartikan sebagai pedoman proses kegiatan pendididkan agar sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan.
2
Tujuan Perencanaan Pendidikan
o
Standar
Pengawasan : Mengetahui kapan akan memulai pelaksanaan dan selesai serta
mengetahui siapa saja yang terlibat.
o
Sistematis
biaya dan kualitas kegiatan : Hemat biaya, waktu, tenaga. Memberi gambaran
komprehensif.
o
Memadukan
beberapa subkegiatan. Mendeteksi hambatan. Mengarahkan pencapaian tujuan
3
Manfaat
Perencanaan Pendidikan
o
Standar
Pelaksanaan & Pengawasan
o
Pemilihan berbagai alternatif
terbaik
o
Penyusunan skala prioritas
o
Hemat pemanfaatan resources
o
Penyesuaian terhadap lingkungan
o
Memudahkan koordinasi dengan pihak
terkait
o
Meminimalisir pekerjaan yang tidak pasti
4
Ruang
Lingkup Perencanaan Pendidikan
o
Waktu : Jangka Panjang, Menengah, Pendek
o
Spasial : Nasional, Regional, Tata Ruang
E. Macam Perencanaan
Pendekatan Pendidikan
1. Efektifitas Biaya (Cost Effectiveness
appr) : dana diambil dari pos-pos dana masing-masing dan perhitungan
pengambilan dana disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi pemborosan
biaya.
2. Optimalisasi Pemanfaatannya (Cost & Benefit Approach) :
dana yang didapatkan dioptimalkan pemanfaatannya untuk kemajuan pendidikan.
3. Pemberdayaan Tenaga Kerja (Manpower Approach)
4. Keperluan Masyarakat (Social Demand Approach)
F. Model
Perencanaan Pendidikan
1. Komprehensif : Menganalisis
perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh
2. Keefektifan Biaya :
Menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan efektivitas
3. PPBS : Planning, Programming, Budgeting system. Banyak
digunakan di pendidikan tinggi negeri
4. Target Setting : Untuk memproyeksi tingkat perkembangan dalam
kurun waktu tertentu
refrensi:
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Manajemen. Bandung
: Alfabeta.
Usman Husaini. 2013. Manajemen:Teori,
Praktik dan Riset Pendidikan, edisi 4. Yogyakarta : Bumi Aksara.
Kamus Besar bahasa Indonesia (1995),Departemen
pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar