1.
Pencemaran Minyak oleh Exxon
Valdez
Pada 24 Maret
1989, kapal tanker Exxon Valdez karam dan menumpahkan muatan minyak mentahnya
sebesar 11 juta galon di perairan Alaska. Akibatnya sekitar seperempat juta
ekor burung dan biota laut yang tak terhitung jumlahnya mati. Diperlukan sekitar
11.000 relawan untuk membersihkan tumpahan minyak itu dan menyelamatkan
organisme2 yang tersisa.
2.
Tragedi Minamata
Pada1956, pabrik
baterai Chisso Corporation diketahui membuang limbahnya yang mengandung zat
metilmerkuri yang sangat berbahaya ke lepas pantai Minatama. Akibatnya sekitar
2.000 penduduk Minamata mengalami penyakit kelainan saraf dan meninggal akibat
memakan ikan2 yang terkontaminasi merkuri tersebut. Yang mengerikan, pabrik
tersebut telah melakukan perbuatan tak bertanggung jawab itu selama 24 tahun!
3.
Tragedi Bhopal
Pada 1969, sebuah
perusahaan asal Amerika bernama Union Carbide Corporation mendirikan sebuah
pabrik pestisida di Bhopal, kota yang dipadati 900 ribu penduduk di India. Pada
3 Desember 1984, sebuah tangki meledak dan melepaskan muatannya, 40 ton sebuah
gas bioahazard bernama methyl-isocynate (MIC). Gas beracun tersebut langsung
membunuh 20.000 penduduk tak berdosa. Yang selamat mengaku mengalami perasaan
tercekik hingga kebutaan. Hingga kini sekitar 120.000 lainnya mengalami cacat
akibat gas ini. Ironisnya, tujuan perusahaan tersebut membangun pabrik di India
adalah untuk menghemat uang jutaan dolar untuk pajak dan tenaga kerja murah,
sangat tak setimpal dengan penderitaan yang diberikannya pada penduduk India.
4.
Love Canal
Pada 1940, sebuah
perusahaan bahan2 kimia bernama Hooker Chemical secara ilegal mengubur 21.000
ton limbahnya yang mengandung zat berbahaya bernama dioxin. Akibatnya penduduk
di Love Canal, Niagara mengalami keguguran, bayi lahir cacat, dan penyakit
kanker. Perusahaan tersebut kini masih ada dan hanya mengubah namanya menjadi
Occidental Petroleum Corporation.
5.
Guiyu Electronic Graveyard,
China
Tragedi Guiyu
mungkin merupakan kisah pencemaran paling menarik. Kota Guiyu di Cina dikenal
sebagai tempat pembuangan sampah elektronik terbesar di dunia. Kini sekitar 88%
bayi yang lahir di kota itu menderita cacat bawaan akibat keracunan timbal.
Ragisnya, hingga kini penduduk Guiyu tetap tinggal dan hidup dengan kondisi
demikian.
6.
The Great Smog of London
Smog adalah
akronim dari smoke dan fog, yaitu asap dan kabut yang disebabkan oleh
pencemaran asap pabrik. Tak seperti kabut biasa yang berupa uap air yang tidak
berbahaya, smog mengandung berbagai gas beracun seperti sulfur dioksida,
nitrogen oksida, dan jelaga. Namun pada musim dingin 1952, smog berupa kabut
hitam tebal tak hanya menyebabkan kota London diselimuti kegelapan, namun juga
menyebabkan 12.000 penduduknya tewas karena keracunan.
7.
Tragedi Chernobyl
26 April 1986
akan selalu diingat umat manusia sebagai kecelakaan nuklir paling mengerikan di
dunia. Pada tanggal tersebut, terjadi kebocoran pada PLTN Chernobyl di utara
Ukraina yang menyebabkan lepasnya zat2 radioaktif berbahaya ke udara. Tindakan
pemerintah Uni Sovyet yang menutup-nutupi tragedi itu ustru memperburuk
keadaan. Sekitar 6,6 juta penduduk yang tinggal di sekitar reaktor nuklir
terpapar materi radioaktif tersebut, menyebabkan berbagai kelainan mulai dari
bayi yang lahir cacat hingga kanker ganas (coba browsing gambar2 koran
Chernobyl, saya sendiri nggak tega untuk memajangnya di blog).Tragedi Chernobyl
sering dijadikan alasan untuk mengkritik pemerintahan Uni Sovyet saat itu.
Padahal kenyataannya, di negara Barat pun tragedi yang sama juga terjadi, namun
tak digembar-gemborkan sehingga tak banyak yang tahu. Bencana yang menimpa
Three Mile Island di Harrisburg, Amerika Serikat misalnya sama persis dengan
Chernobyl, yaitu reaktor nuklir mengalami kebocoran akibat human error.
8.
Surutnya Laut Aral
Laut Aral dahulu
merupakan salah satu dari empat danau terbesar di dunia. Namun tindakan
pemerintah Uni Sovyet yang gegabah saat itu untuk mengalirkan danau itu untuk
kepentingan irigasi tanpa memperhatikan dampak ekologisnya. Dalam waktu
beberapa tahun, sekitar 68.000 km persegi wilayah danau itu surut dan
menghancurkan ekosistem perairan yang dulu ada di tempat itu. Sebagian wilayah
danau yang dulu habitat kaya kehidupan sekarang berubah menjadi padang gurun yang
gersang.
9.
Tragedi Castle Bravo
Akibat persaingan
sengitnya dengan Blok Timur, Amerika Serikat berambisi menciptakan senjata
nuklir yang tak kalah dengan milik Uni Sovyet. Pada Maret 1954, pemerintah AS
melaukan uji coba bom hidrogen dalam proyek yang disebut Castle Bravo di lepas
perairan Pasifik. Para ilmuwan memperkirakan bom itu hanya akan menghasilkan
ledakan sebesar 8 megaton. Namun kenyataannya, ledakan yang dihasilkan memiliki
kekuatan 15 megaton atau setara 1000 kali lebi dahsyat daripada bom Hiroshima.
Belum lagi perubahan cuaca dan arah angin yang tak diprediksikan sebelumnya
membawa radiasi nuklir ke pulau2 berpenghuni di sekitarnya. Area2 tersebut
hingga kini masih terkontaminasi oleh materi2 radioaktif.
10.
Lumpur Panas Sidoarjo
Bencana yang
sering disebut juga Lumpur Lapindo ini bermula dari semburan lumpur panas pada
29 Mei 2006 yang meluas hingga menggenangi 16 desa di 3 kecamatan. Hingga kini,
PT Lapindo Brantas masih tak mau bertanggung jawab dan menyalahkan gempa Yogya
sebagai pemicu peristiwa tersebut.
11.
Hell's Gate, Turkmenistan
Di gurun
Turkmenistan adalah sebuah lubang selebar kurang lebih 100 meter dan di
dalamnya terus-menerus membara selama 38 tahun. Pada 1971, sebuah rig
pengeboran minyak Uni Soviet melakukan pengeboran. Ternyata di bawahnya ada
cadangan gas alam. Hal ini menyebabkan tanah runtuh beserta rig pengeboran yang
dibangun di atasnya. Asap beracun kemudian mulai menyembur dari dalam lubang.
Daripada berpotensi menimbulkan bencana yang lebih mematikan, pemerintah Soviet
lalu membakar lubangnya.
12.
Picher Oklahoma, Amerika Serikat
Tempat paling
beracun di Amerika Serikat menurut EPA (semacam lembaga AMDAL di AS). Dulunya
pernah menjadi tambang dengan kandungan timah dan seng terkaya di dunia,
menjadi tempat tinggal bagi 20.000 orang. Kini hanya kurang dari 25 orang yang
menetap. Air yang mengandung asam beracun merembes naik dari terowongan bawah
tanah tempat penambangan sampai ke sungai hingga berubah warna menjadi merah
dan beracun.
13.
The Aral Sea, Kazakhstan
Proyek irigasi
Uni Soviet yang berasal dari Laut Aral telah menguras air laut dalam jumlah
sangat besar. Kini, beberapa bagian laut itu kering dan terbelah menjadi dua
laut yang lebih kecil. Perahu nelayan banyak yang kandas, sebagian menjadi
gurun tandus yang luas dan terkontaminasi.
14.
The Berkeley Pit Montana, Amerika
Serikat
Pada bulan
November 1995 sekawanan angsa bermigrasi dan mendarat di Berkeley Pit, sebuah
lokasi penambangan tembaga yang danaunya diisi lebih dari 40 milyar galon air
asam dan logam berat. Setelah badai beberapa hari serta kabut, burung-burung
itu gagal melanjutkan perjalanan dan 342 ekor ditemukan mati.
15.
The Great Garbage Patch,
Amerika Serikat
The Great Pacific
Garbage Patch adalah TPA terbesar di dunia. Tempat ini juga dikenal sebagai
Pasific Trash Vortex, yang isinya terdiri dari 3,5 juta ton sampah (90% di
antaranya puing-puing plastik) yang berputar-putar antara Hawaii dan
Kalifornia. Luas The Great Pacific Garbage Patch adalah sekitar dua kali negara
bagian Texas.
16.
Cactus Dome, Amerika Serikat
Pada akhir
1970-an, dalam upaya untuk membersihkan puing-puing radioaktif yang
ditinggalkan uji coba senjata nuklir di Kepulauan Marshall, pemerintah AS
menggali 111.000 meter kubik tanah yang mengandung radioaktif dan disimpan di
Pulau Runit. Hasilnya adalah kawah bergaris tengah sekitar 107 meter. Lalu,
sebuah kubah raksasa seluas 30.000 meter persegi yang terdiri dari 358 panel
beton raksasa dibangun di atas area tersebut. Biayanya hampir seperempat miliar
dolar AS dan memakan waktu tiga tahun.
17.
Nauru, Micronesia
Penambangan
fosfor selama beberapa dasawarsa telah menghancurkan lebih dari 80 persen
wilayah Nauru, menyisakan gurun tandus berkapur dengan gundukan-gundukan yang
tingginya sampai 16 meter. Dengan habisnya fosfor, perekonomian negara malah
runtuh, dan kehancuran yang ada menghilangkan peluang mengembangkan industri
pariwisata di sana.
18.
Owens Lake California, Amerika
Serikat
Dulunya memang
sebuah danau yang besar (28,2 km * 16 km * 0,91 meter). Sebuah waduk raksasa
yang selesai dibangun pada 1913 mengalirkan air ke kota Kalifornia, yang ketika
itu tengah tumbuh pesat. Sekarang, danau itu sudah tidak ada, berubah menjadi
lembah tandus dengan temperatur permukaan tanah yang bisa mencapai 66 derajat
celcius.
19.
Banjir Kaifeng - 1642, Cina
(Korban tewas: 300)
Kaifeng, sebuah kota di provinsi
Henan bagian utara, RRC, berlokasi di sepanjang tepian selatan Yellow River
dihantam banjir dahsyat yang di sengaja dibuat oleh pasukan Kaisar Ming untuk
mencegahnya di ambil alih oleh petani pemberontak pimpinan Li Zicheng. Setengah
dari 600.000 ribu penduduk Kaifeng tewas akibat tersapu banjir dan juga karena
kelaparan dan wabah penyakit yang menyertainya. Peristiwa ini tercatat
merupakan sebuah strategi perang paling mematikan dalam sejarah (termasuk dalam
genocide sistematis) dan kedua terbesar menelan korban manusia pada masanya.
Banjir ini juga mengakhiri masa emas kaum Yahudi yang dikatakan pernah mendiami Cina antara tahun 1300 hingga 1642. Menjelang bencana banjir ini populasi Yahudi di Cina sudah mencapai 5000, kebanyakan di Kaifeng.
Banjir ini juga mengakhiri masa emas kaum Yahudi yang dikatakan pernah mendiami Cina antara tahun 1300 hingga 1642. Menjelang bencana banjir ini populasi Yahudi di Cina sudah mencapai 5000, kebanyakan di Kaifeng.
20.
Peshtigo Wildfire (Oct. 8,
1871)
Anda pasti belum
pernah dengar bencana ini, tapi kebakaran liar yang terjadi di Peshtigo, Wis,
menyebabkan hangusnya lebih dari 1 juta are tanah disana. Akhirnya pada October
1871, kebakaran liar ini dinobatkan sebagai kebakaran hebat sepanjang sejarah
Amerika. Percikan api ditambah ayunan angin yang kencang sempat membuat "tornado
of fire" di tempat kejadian, dan 1,200 orang dicatat telah menjadi korban.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar