Selasa, 27 Januari 2015

Bencana alam terbesar yang pernah terjadi di dunia akibat ulah Manusia

1.             Pencemaran Minyak oleh Exxon Valdez
Pada 24 Maret 1989, kapal tanker Exxon Valdez karam dan menumpahkan muatan minyak mentahnya sebesar 11 juta galon di perairan Alaska. Akibatnya sekitar seperempat juta ekor burung dan biota laut yang tak terhitung jumlahnya mati. Diperlukan sekitar 11.000 relawan untuk membersihkan tumpahan minyak itu dan menyelamatkan organisme2 yang tersisa.

2.             Tragedi Minamata
Pada1956, pabrik baterai Chisso Corporation diketahui membuang limbahnya yang mengandung zat metilmerkuri yang sangat berbahaya ke lepas pantai Minatama. Akibatnya sekitar 2.000 penduduk Minamata mengalami penyakit kelainan saraf dan meninggal akibat memakan ikan2 yang terkontaminasi merkuri tersebut. Yang mengerikan, pabrik tersebut telah melakukan perbuatan tak bertanggung jawab itu selama 24 tahun!

3.             Tragedi Bhopal
Pada 1969, sebuah perusahaan asal Amerika bernama Union Carbide Corporation mendirikan sebuah pabrik pestisida di Bhopal, kota yang dipadati 900 ribu penduduk di India. Pada 3 Desember 1984, sebuah tangki meledak dan melepaskan muatannya, 40 ton sebuah gas bioahazard bernama methyl-isocynate (MIC). Gas beracun tersebut langsung membunuh 20.000 penduduk tak berdosa. Yang selamat mengaku mengalami perasaan tercekik hingga kebutaan. Hingga kini sekitar 120.000 lainnya mengalami cacat akibat gas ini. Ironisnya, tujuan perusahaan tersebut membangun pabrik di India adalah untuk menghemat uang jutaan dolar untuk pajak dan tenaga kerja murah, sangat tak setimpal dengan penderitaan yang diberikannya pada penduduk India.

4.             Love Canal
Pada 1940, sebuah perusahaan bahan2 kimia bernama Hooker Chemical secara ilegal mengubur 21.000 ton limbahnya yang mengandung zat berbahaya bernama dioxin. Akibatnya penduduk di Love Canal, Niagara mengalami keguguran, bayi lahir cacat, dan penyakit kanker. Perusahaan tersebut kini masih ada dan hanya mengubah namanya menjadi Occidental Petroleum Corporation.

5.             Guiyu Electronic Graveyard, China
Tragedi Guiyu mungkin merupakan kisah pencemaran paling menarik. Kota Guiyu di Cina dikenal sebagai tempat pembuangan sampah elektronik terbesar di dunia. Kini sekitar 88% bayi yang lahir di kota itu menderita cacat bawaan akibat keracunan timbal. Ragisnya, hingga kini penduduk Guiyu tetap tinggal dan hidup dengan kondisi demikian.

6.             The Great Smog of London
Smog adalah akronim dari smoke dan fog, yaitu asap dan kabut yang disebabkan oleh pencemaran asap pabrik. Tak seperti kabut biasa yang berupa uap air yang tidak berbahaya, smog mengandung berbagai gas beracun seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan jelaga. Namun pada musim dingin 1952, smog berupa kabut hitam tebal tak hanya menyebabkan kota London diselimuti kegelapan, namun juga menyebabkan 12.000 penduduknya tewas karena keracunan.

7.             Tragedi Chernobyl
26 April 1986 akan selalu diingat umat manusia sebagai kecelakaan nuklir paling mengerikan di dunia. Pada tanggal tersebut, terjadi kebocoran pada PLTN Chernobyl di utara Ukraina yang menyebabkan lepasnya zat2 radioaktif berbahaya ke udara. Tindakan pemerintah Uni Sovyet yang menutup-nutupi tragedi itu ustru memperburuk keadaan. Sekitar 6,6 juta penduduk yang tinggal di sekitar reaktor nuklir terpapar materi radioaktif tersebut, menyebabkan berbagai kelainan mulai dari bayi yang lahir cacat hingga kanker ganas (coba browsing gambar2 koran Chernobyl, saya sendiri nggak tega untuk memajangnya di blog).Tragedi Chernobyl sering dijadikan alasan untuk mengkritik pemerintahan Uni Sovyet saat itu. Padahal kenyataannya, di negara Barat pun tragedi yang sama juga terjadi, namun tak digembar-gemborkan sehingga tak banyak yang tahu. Bencana yang menimpa Three Mile Island di Harrisburg, Amerika Serikat misalnya sama persis dengan Chernobyl, yaitu reaktor nuklir mengalami kebocoran akibat human error.

8.             Surutnya Laut Aral
Laut Aral dahulu merupakan salah satu dari empat danau terbesar di dunia. Namun tindakan pemerintah Uni Sovyet yang gegabah saat itu untuk mengalirkan danau itu untuk kepentingan irigasi tanpa memperhatikan dampak ekologisnya. Dalam waktu beberapa tahun, sekitar 68.000 km persegi wilayah danau itu surut dan menghancurkan ekosistem perairan yang dulu ada di tempat itu. Sebagian wilayah danau yang dulu habitat kaya kehidupan sekarang berubah menjadi padang gurun yang gersang.

9.             Tragedi Castle Bravo
Akibat persaingan sengitnya dengan Blok Timur, Amerika Serikat berambisi menciptakan senjata nuklir yang tak kalah dengan milik Uni Sovyet. Pada Maret 1954, pemerintah AS melaukan uji coba bom hidrogen dalam proyek yang disebut Castle Bravo di lepas perairan Pasifik. Para ilmuwan memperkirakan bom itu hanya akan menghasilkan ledakan sebesar 8 megaton. Namun kenyataannya, ledakan yang dihasilkan memiliki kekuatan 15 megaton atau setara 1000 kali lebi dahsyat daripada bom Hiroshima. Belum lagi perubahan cuaca dan arah angin yang tak diprediksikan sebelumnya membawa radiasi nuklir ke pulau2 berpenghuni di sekitarnya. Area2 tersebut hingga kini masih terkontaminasi oleh materi2 radioaktif.
10.         Lumpur Panas Sidoarjo
Bencana yang sering disebut juga Lumpur Lapindo ini bermula dari semburan lumpur panas pada 29 Mei 2006 yang meluas hingga menggenangi 16 desa di 3 kecamatan. Hingga kini, PT Lapindo Brantas masih tak mau bertanggung jawab dan menyalahkan gempa Yogya sebagai pemicu peristiwa tersebut.

11.         Hell's Gate, Turkmenistan
Di gurun Turkmenistan adalah sebuah lubang selebar kurang lebih 100 meter dan di dalamnya terus-menerus membara selama 38 tahun. Pada 1971, sebuah rig pengeboran minyak Uni Soviet melakukan pengeboran. Ternyata di bawahnya ada cadangan gas alam. Hal ini menyebabkan tanah runtuh beserta rig pengeboran yang dibangun di atasnya. Asap beracun kemudian mulai menyembur dari dalam lubang. Daripada berpotensi menimbulkan bencana yang lebih mematikan, pemerintah Soviet lalu membakar lubangnya.

12.         Picher Oklahoma, Amerika Serikat
Tempat paling beracun di Amerika Serikat menurut EPA (semacam lembaga AMDAL di AS). Dulunya pernah menjadi tambang dengan kandungan timah dan seng terkaya di dunia, menjadi tempat tinggal bagi 20.000 orang. Kini hanya kurang dari 25 orang yang menetap. Air yang mengandung asam beracun merembes naik dari terowongan bawah tanah tempat penambangan sampai ke sungai hingga berubah warna menjadi merah dan beracun.

13.         The Aral Sea, Kazakhstan
Proyek irigasi Uni Soviet yang berasal dari Laut Aral telah menguras air laut dalam jumlah sangat besar. Kini, beberapa bagian laut itu kering dan terbelah menjadi dua laut yang lebih kecil. Perahu nelayan banyak yang kandas, sebagian menjadi gurun tandus yang luas dan terkontaminasi.

14.         The Berkeley Pit Montana, Amerika Serikat
Pada bulan November 1995 sekawanan angsa bermigrasi dan mendarat di Berkeley Pit, sebuah lokasi penambangan tembaga yang danaunya diisi lebih dari 40 milyar galon air asam dan logam berat. Setelah badai beberapa hari serta kabut, burung-burung itu gagal melanjutkan perjalanan dan 342 ekor ditemukan mati.

15.         The Great Garbage Patch, Amerika Serikat
The Great Pacific Garbage Patch adalah TPA terbesar di dunia. Tempat ini juga dikenal sebagai Pasific Trash Vortex, yang isinya terdiri dari 3,5 juta ton sampah (90% di antaranya puing-puing plastik) yang berputar-putar antara Hawaii dan Kalifornia. Luas The Great Pacific Garbage Patch adalah sekitar dua kali negara bagian Texas.

16.         Cactus Dome, Amerika Serikat
Pada akhir 1970-an, dalam upaya untuk membersihkan puing-puing radioaktif yang ditinggalkan uji coba senjata nuklir di Kepulauan Marshall, pemerintah AS menggali 111.000 meter kubik tanah yang mengandung radioaktif dan disimpan di Pulau Runit. Hasilnya adalah kawah bergaris tengah sekitar 107 meter. Lalu, sebuah kubah raksasa seluas 30.000 meter persegi yang terdiri dari 358 panel beton raksasa dibangun di atas area tersebut. Biayanya hampir seperempat miliar dolar AS dan memakan waktu tiga tahun.

17.         Nauru, Micronesia
Penambangan fosfor selama beberapa dasawarsa telah menghancurkan lebih dari 80 persen wilayah Nauru, menyisakan gurun tandus berkapur dengan gundukan-gundukan yang tingginya sampai 16 meter. Dengan habisnya fosfor, perekonomian negara malah runtuh, dan kehancuran yang ada menghilangkan peluang mengembangkan industri pariwisata di sana.

18.         Owens Lake California, Amerika Serikat
Dulunya memang sebuah danau yang besar (28,2 km * 16 km * 0,91 meter). Sebuah waduk raksasa yang selesai dibangun pada 1913 mengalirkan air ke kota Kalifornia, yang ketika itu tengah tumbuh pesat. Sekarang, danau itu sudah tidak ada, berubah menjadi lembah tandus dengan temperatur permukaan tanah yang bisa mencapai 66 derajat celcius.

19.         Banjir Kaifeng - 1642, Cina (Korban tewas: 300)
Kaifeng, sebuah kota di provinsi Henan bagian utara, RRC, berlokasi di sepanjang tepian selatan Yellow River dihantam banjir dahsyat yang di sengaja dibuat oleh pasukan Kaisar Ming untuk mencegahnya di ambil alih oleh petani pemberontak pimpinan Li Zicheng. Setengah dari 600.000 ribu penduduk Kaifeng tewas akibat tersapu banjir dan juga karena kelaparan dan wabah penyakit yang menyertainya. Peristiwa ini tercatat merupakan sebuah strategi perang paling mematikan dalam sejarah (termasuk dalam genocide sistematis) dan kedua terbesar menelan korban manusia pada masanya.
Banjir ini juga mengakhiri masa emas kaum Yahudi yang dikatakan pernah mendiami Cina antara tahun 1300 hingga 1642. Menjelang bencana banjir ini populasi Yahudi di Cina sudah mencapai 5000, kebanyakan di Kaifeng.

20.         Peshtigo Wildfire (Oct. 8, 1871)
Anda pasti belum pernah dengar bencana ini, tapi kebakaran liar yang terjadi di Peshtigo, Wis, menyebabkan hangusnya lebih dari 1 juta are tanah disana. Akhirnya pada October 1871, kebakaran liar ini dinobatkan sebagai kebakaran hebat sepanjang sejarah Amerika. Percikan api ditambah ayunan angin yang kencang sempat membuat "tornado of fire" di tempat kejadian, dan 1,200 orang dicatat telah menjadi korban.


Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar