Senin, 26 Januari 2015

Sampah - Sampah Berbahaya

1.      Baterai

Sampah baterai tergolong sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) karena mengandung logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium, nikel, dan lithium. Meskipun sudah tak bisa menyalakan barang elektronikmu, baterai tersebut tetap mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Ini berlaku untuk semua jenis baterai, termasuk baterai batu, baterai jam tangan, baterai lithium, sampai yang bisa diisi ulang.

2.      Kaleng Semprotan Aerosol (Spray)

Banyak produk-produk yang menggunakan kemasan kaleng semprotan, seperti obat nyamuk, pewangi ruangan, parfum, hairspray, dan cat. Kemasan semprotan ini selalu punya propellant yang ditekan, dan di dalamnya pasti ada bahan-bahan kimia berbahaya yang membuat kita tak bisa membuangnya sembarangan.Beberapa produk aerosol itu juga sangat rentan terbakar dan meledak terkena benturan atau suhu panas. Ingat, di Indonesia kita masih sering melihat orang-orang yang membersihkan sampah dengan cara membakarnya dari hal tersebut jika spray ini dibakar maka akan meledak dan menjadi berbahaya.

3.      Obat-obatan

Obat-obatan yang udah kadaluarsa atau nggak di pakai lagi, jangan pernah membuangnya ke tempat sampah. Selain bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat berefek buruk bagi lingkungan, obat-obatan yang dibuang itu juga bisa disalahgunakan oleh orang lain yang nggak bertanggung jawab. Untuk menghindari itu, lakukan hal ini:

·         Jika kamu punya sisa obat-obatan yang udah kadaluarsa, kamu bisa mengumpulkannya lalu memberikannya pada apotek atau rumah sakit. Disini obat-obatan akan dimusnahkan dengan cara yang aman.
·         Jika kamu punya obat-obatan yang masih bisa digunakan, kamu bisa menyumbangkannya pada yayasan amal yang sering mengadakan acara pengobatan gratis. Caveat: obat-obatan tersebut harus masih dalam keadaan yang baik.
·         Jika kamu punya sisa vitamin, kamu bisa menggunakannya sebagai pupuk. Kalau berbentuk kapsul, keluarkan dulu isinya. Kalau berbentuk tablet, hancurkan itu terlebih dulu. Setelah itu taburkan ke tanaman. Obat-obatan ini bisa menyuburkan tanaman.
4.      Oli Kendaraan Bermotor

Di hampir semua negara bagian di AS, membuang oli kendaraan ke saluran air atau menguburnya dalam tanah adalah ilegal. Membuang oli ke got atau toilet bisa mengganggu proses daur ulang air.Dari got, oli kendaraan bermotor bisa mencemari sungai atau laut yang pada efeknya mengganggu kehidupan dalam air. “Satu galon (3,78 liter) oli bisa mencemari 1 juta galon (3,78 juta liter) air bersih ,“ ujar Jennifer Berry dari Earth911.com, situs yang menjadi sumber informasi tempat daur ulang dan pembuangan di AS.

Satu-satunya cara yang benar – dan legal – untuk menyingkirkan oli kendaraan bermotor adalah dengan menempatkannya ke botol plastik yang bersih, tutup dengan rapat dan bawa ke lokasi yang bersedia menerima oli bekas Anda, seperti ke tempat daur ulang lokal, bengkel atau toko asesoris motor.Penting untuk diingat: jangan campur oli bekas Anda dengan apapun – termasuk cat, bensin, tiner dsb – karena akan menyulitkan proses daur ulang.

5.      Alat-alat elektronik

Mulai dari TV lama, pemutar DVD, pemutar kaset video (VCR), tape, pemutar CD, ponsel bekas, jam alarm, kamera video, komputer desktop, laptop, printer, konsol game video, iPod – berapa banyak limbah elektronik (e-waste) seperti ini yang harus Anda simpan di gudang?
Limbah elektronik pada umumumnya mengandung logam berat seperti kadmium dan timah. Anda tidak dibolehkan membuang limbah tersebut ke tempat sampah.Walau jumlah limbah elektronik hanya 1-4% dari seluruh sampah lokal, sampah elektronik bertanggung jawab atas “70% sampah metal, termasuk 40% sampah timah dalam tanah”.

Cara paling aman membuang sampah elektronik adalah dengan menyumbangkannya kembali atau membawanya ke pusat daur ulang. Ada beberapa toko elektronik yang bersedia untuk menukar produk lama Anda dengan produk baru (trade-in).

Di AS, mendaur ulang ponsel tidak hanya ramah lingkungan namun juga bisa mendatangkan uang. Perusahaan seperti YouRenew.com, Gazelle.com dan Flipswap.com bersedia membayar barang elektronik lama Anda.

6.      Cat

Cat berbahan minyak, dempul, pernis, hingga cairan penghilang cat tergolong limbah rumah tangga yang berbahaya (household hazardous waste/HHW) karena mengandung bahan-bahan kimia yang mengancam manusia, hewan bahkan lingkungan.

Limbah rumah tangga berbahaya tidak boleh dibuang ke tempat sampah atau ke saluran air. Cat yang tidak terpakai sebaiknya Anda sumbangkan ke sekolah, grup drama, atau lembaga nirlaba seperti Habitat for Humanity. Bawa sisa cat berbasis minyak ke fasilitas pengumpulan limbah rumah tangga berbahaya terdekat.

Cat berbasis air (latex) tidak tergolong limbah berbahaya. Cara pembuangannya juga lebih mudah. Buka kaleng cat dan keringkan. Kaleng pun siap Anda buang ke tempat sampah.

  1. Lampu

Lampu fluorescent (atau lebih dikenal dengan lampu TL) biasa maupun kompak, jauh lebih ramah lingkungan dibanding bola lampu tradisional. Namun saat lampu TL pecah, lampu ini melepaskan bahan kimia berbahaya yaitu merkuri (sekitar 5 miligram). Pastikan Anda membawa lampu fluorescent bekas ke pusat pengelolaan limbah berbahaya.

8.      Detektor asap

Pertama, kenali jenis detektor asap Anda. Detektor asap dengan tabung ionisasi (ionization chamber smoke detectors/ICSD) menggunakan radiasi ion dalam jumlah kecil untuk mendeteksi asap.

Karena mengandung material radioaktif, detektor ini dikategorikan sebagai material berbahaya oleh Lembaga Perlindungan Kebakaran (Fire Protection Agency). Anda harus memperlakukan limbahnya dengan sangat hati-hati.Setelah mengeluarkan baterai dari detektor asap – baca poin #3 untuk mendaur ulang baterai – kirimkan kembali detektor asap ke pihak pabrikan.

Alamat pemasok bisa Anda temukan di kertas garansi atau buku petunjuk penggunaan. Pastikan Anda mengirimkannya melalui pos darat, bukan pos udara, karena mengirim bahan radioaktif melalui udara adalah melanggar hukum.Jika pihak pabrikan menolak, bawa detektor asap Anda ke pusat pengelolaan limbah berbahaya di lingkungan sekitar. Detektor asap fotoelektrik yang menggunakan sensor foto dan cahaya untuk mendeteksi asap tidak mengandung bahan radioaktif dan bisa dibawa ke pusat daur ulang elektronik biasa.

Pendeteksi asap kombinasi – yang menggunakan sistem ionisasi dan fotoelektrik – mengandung bahan radioaktif dalam jumlah kecil dan harus diperlakukan sama dengan ICSD.

9.      Termometer merkuri

Saat ini masih banyak keluarga yang menggunakan termometer merkuri walau sudah tersedia termometer elektronik di pasaran. Termometer yang rata-rata berisi 500 miligram merkuri ini jika pecah akan berbahaya bagi kesehatan.Merkuri bersifat neurotoksin (merusak syaraf) yang berbahaya terutama bagi ibu hamil dan anak-anak karena bisa merusak perkembangan sistem syaraf anak dan bayi yang masih dalam kandungan.Beberapa negara bagian di AS seperti New York, California dan Connecticut telah melarang penjualan termometer ini. Sebaiknya Anda membawa termometer ini ke pusat pengolahan limbah berbahaya


sumber:
http://www.hijauku.com/2011/05/07/tujuh-sampah-berbahaya/
http://www.hipwee.com/tips/jangan-buang-sampah-sampah-ini-ke-tempat-sampah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar