1. Baterai
Sampah baterai tergolong sampah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun) karena mengandung logam berat seperti merkuri, mangan, timbal,
kadmium, nikel, dan lithium. Meskipun sudah tak bisa menyalakan barang
elektronikmu, baterai tersebut tetap mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.
Ini berlaku untuk semua jenis baterai, termasuk baterai batu, baterai
jam tangan, baterai lithium, sampai yang bisa diisi ulang.
2. Kaleng Semprotan
Aerosol (Spray)
Banyak produk-produk yang menggunakan kemasan kaleng semprotan, seperti obat nyamuk, pewangi ruangan, parfum, hairspray, dan cat. Kemasan semprotan ini selalu punya propellant yang ditekan, dan di dalamnya pasti ada bahan-bahan kimia berbahaya yang membuat kita tak bisa membuangnya sembarangan.Beberapa produk aerosol itu juga sangat rentan terbakar dan meledak terkena benturan atau suhu panas. Ingat, di Indonesia kita masih sering melihat orang-orang yang membersihkan sampah dengan cara membakarnya dari hal tersebut jika spray ini dibakar maka akan meledak dan menjadi berbahaya.
3. Obat-obatan
Obat-obatan yang udah kadaluarsa atau nggak di pakai lagi, jangan
pernah membuangnya ke tempat sampah. Selain bahan kimia yang terkandung di
dalamnya dapat berefek buruk bagi lingkungan, obat-obatan yang dibuang itu juga
bisa disalahgunakan oleh orang lain yang nggak bertanggung jawab. Untuk
menghindari itu, lakukan hal ini:
·
Jika kamu
punya sisa obat-obatan yang udah kadaluarsa, kamu bisa mengumpulkannya lalu
memberikannya pada apotek atau rumah sakit. Disini obat-obatan akan dimusnahkan
dengan cara yang aman.
·
Jika kamu
punya obat-obatan yang masih bisa digunakan, kamu bisa menyumbangkannya pada
yayasan amal yang sering mengadakan acara pengobatan gratis. Caveat: obat-obatan tersebut harus
masih dalam keadaan yang baik.
·
Jika kamu
punya sisa vitamin, kamu bisa menggunakannya sebagai pupuk. Kalau berbentuk
kapsul, keluarkan dulu isinya. Kalau berbentuk tablet, hancurkan itu
terlebih dulu. Setelah itu taburkan ke tanaman. Obat-obatan ini bisa
menyuburkan tanaman.
4.
Oli Kendaraan Bermotor
Di hampir semua negara bagian di AS, membuang
oli kendaraan ke saluran air atau menguburnya dalam tanah adalah ilegal.
Membuang oli ke got atau toilet bisa mengganggu proses daur ulang air.Dari got,
oli kendaraan bermotor bisa mencemari sungai atau laut yang pada efeknya
mengganggu kehidupan dalam air. “Satu galon (3,78 liter) oli bisa mencemari 1
juta galon (3,78 juta liter) air bersih ,“ ujar Jennifer Berry dari
Earth911.com, situs yang menjadi sumber informasi tempat daur ulang dan pembuangan
di AS.
Satu-satunya cara yang benar – dan legal – untuk
menyingkirkan oli kendaraan bermotor adalah dengan menempatkannya ke botol
plastik yang bersih, tutup dengan rapat dan bawa ke lokasi yang bersedia
menerima oli bekas Anda, seperti ke tempat daur ulang lokal, bengkel atau toko
asesoris motor.Penting untuk diingat: jangan campur oli bekas Anda dengan
apapun – termasuk cat, bensin, tiner dsb – karena akan menyulitkan proses daur
ulang.
5.
Alat-alat elektronik
Mulai dari TV lama, pemutar DVD, pemutar kaset
video (VCR), tape, pemutar CD, ponsel bekas, jam alarm, kamera video, komputer
desktop, laptop, printer, konsol game video, iPod – berapa banyak limbah
elektronik (e-waste) seperti ini yang harus Anda simpan di gudang?
Limbah elektronik pada umumumnya mengandung
logam berat seperti kadmium dan timah. Anda tidak dibolehkan membuang limbah
tersebut ke tempat sampah.Walau jumlah limbah elektronik hanya 1-4% dari
seluruh sampah lokal, sampah elektronik bertanggung jawab atas “70% sampah
metal, termasuk 40% sampah timah dalam tanah”.
Cara paling aman membuang sampah elektronik
adalah dengan menyumbangkannya kembali atau membawanya ke pusat daur ulang. Ada
beberapa toko elektronik yang bersedia untuk menukar produk lama Anda dengan
produk baru (trade-in).
Di AS, mendaur ulang ponsel tidak hanya ramah
lingkungan namun juga bisa mendatangkan uang. Perusahaan seperti YouRenew.com,
Gazelle.com dan Flipswap.com bersedia membayar barang elektronik lama Anda.
6.
Cat
Cat berbahan minyak, dempul, pernis, hingga
cairan penghilang cat tergolong limbah rumah tangga yang berbahaya (household
hazardous waste/HHW) karena mengandung bahan-bahan kimia yang mengancam
manusia, hewan bahkan lingkungan.
Limbah rumah tangga berbahaya tidak boleh
dibuang ke tempat sampah atau ke saluran air. Cat yang tidak terpakai sebaiknya
Anda sumbangkan ke sekolah, grup drama, atau lembaga nirlaba seperti Habitat
for Humanity. Bawa sisa cat berbasis minyak ke fasilitas pengumpulan limbah
rumah tangga berbahaya terdekat.
Cat berbasis air (latex) tidak tergolong limbah
berbahaya. Cara pembuangannya juga lebih mudah. Buka kaleng cat dan keringkan.
Kaleng pun siap Anda buang ke tempat sampah.
- Lampu
Lampu fluorescent
(atau lebih dikenal dengan lampu TL) biasa maupun kompak, jauh lebih ramah
lingkungan dibanding bola lampu tradisional. Namun saat lampu TL pecah, lampu
ini melepaskan bahan kimia berbahaya yaitu merkuri (sekitar 5 miligram).
Pastikan Anda membawa lampu fluorescent bekas ke pusat pengelolaan limbah
berbahaya.
8.
Detektor
asap
Pertama, kenali jenis detektor asap Anda.
Detektor asap dengan tabung ionisasi (ionization chamber smoke detectors/ICSD)
menggunakan radiasi ion dalam jumlah kecil untuk mendeteksi asap.
Karena mengandung material radioaktif, detektor
ini dikategorikan sebagai material berbahaya oleh Lembaga Perlindungan
Kebakaran (Fire Protection Agency). Anda harus memperlakukan limbahnya dengan
sangat hati-hati.Setelah mengeluarkan baterai dari detektor asap – baca poin #3
untuk mendaur ulang baterai – kirimkan kembali detektor asap ke pihak pabrikan.
Alamat pemasok bisa Anda temukan di kertas
garansi atau buku petunjuk penggunaan. Pastikan Anda mengirimkannya melalui pos
darat, bukan pos udara, karena mengirim bahan radioaktif melalui udara adalah
melanggar hukum.Jika pihak pabrikan menolak, bawa detektor asap Anda ke pusat
pengelolaan limbah berbahaya di lingkungan sekitar. Detektor asap fotoelektrik
yang menggunakan sensor foto dan cahaya untuk mendeteksi asap tidak mengandung
bahan radioaktif dan bisa dibawa ke pusat daur ulang elektronik biasa.
Pendeteksi asap kombinasi – yang menggunakan
sistem ionisasi dan fotoelektrik – mengandung bahan radioaktif dalam jumlah
kecil dan harus diperlakukan sama dengan ICSD.
9.
Termometer merkuri
Saat ini masih banyak keluarga yang menggunakan
termometer merkuri walau sudah tersedia termometer elektronik di pasaran.
Termometer yang rata-rata berisi 500 miligram merkuri ini jika pecah akan
berbahaya bagi kesehatan.Merkuri bersifat neurotoksin (merusak syaraf) yang
berbahaya terutama bagi ibu hamil dan anak-anak karena bisa merusak
perkembangan sistem syaraf anak dan bayi yang masih dalam kandungan.Beberapa
negara bagian di AS seperti New York, California dan Connecticut telah melarang
penjualan termometer ini. Sebaiknya Anda membawa termometer ini ke pusat
pengolahan limbah berbahaya
sumber:
http://www.hijauku.com/2011/05/07/tujuh-sampah-berbahaya/
http://www.hipwee.com/tips/jangan-buang-sampah-sampah-ini-ke-tempat-sampah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar