Komet merupakan salah satu anggota dari
keluarga tata surya kita .Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari
dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.Komet
berasal dari bahasa Yunani, yang artinya rambut panjang. Komet terdiri dari
kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika
mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas
dan ekor.
Komet mengelilingi matahari, sehingga
termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar
yang berbeda-beda. Panjang komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet
menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Komet membutuhkan
ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari.
Komet berasal dari awan Oort yang
terletak di sisi luar sistem tata surya. Awan Oort berisi triliunan komet.
Seiring berjalannya waktu, komet-komet berpisah dari awan dan terlempar ke
matahari. Inti komet terletak di pusat, terbuat dari gas serta debu batuan dan
merupakan benda padat yang stabil. Pada saat komet mendekati matahari, sebagian
materi tersebut terlontar dari kerak inti komet.
Nukleus
Miliaran komet mungkin mengorbit jauh di
pinggir terluar tata surya sana, namun kita tidak dapat melihatnya dari bumi.
Mereka bersinar di langit hanya saat mereka bergerak di dekat Matahari.
Penjelasan yang paling diterima luas mengenai komet adalah model bola salju
kotor, yang diajukan oleh astronom AS, Fred Whipple tahun 1950.
Saat sebuah komet berada di bagian jauh
tata surya, ia hanya terdiri dari nukelus. Tanpa ekor dan tanpa coma. Bentuk
dan permukaannya tidak beraturan. Nukleus tersusun sebagian besar oleh air beku
dan gas beku lainnya (salju) yang bercampur dengan padatan logam atau batuan
(kotor). Kepadatannya sangat rendah begitu juga gravitasi permukaannya.
Citra dari pesawat ruang angkasa
menunjukkan kalau nukleus bekunya berwarna hitam gelap dan berotasi.
Ketidakteraturan permukaan mencakup retakan, bukaan dan kawah.
Nukleus menjadi aktif saat ia maju ke
tata surya dalam. Jet debu dan gas, terutama tersusun dari uap air, menyembur
dari celah permukaan kapanpun nukleus menghadap ke Matahari. Banyak perlintasan
sebuah komet mengelilingi Matahari membuang gas ringan sehingga yang tersisa
sebagian besar di permukaan adalah lapisan debu isolasi hitam arang.
Gas yang terdeteksi lepas dari nukleus
terdiri dari 80 persen volume uap air dengan sisa senyawa lain seperti karbon
dioksida, karbon monoksida, amonia dan metana. Beberapa butiran debu tampaknya
tersusun dari silikat sementara yang lain hanyalah debu yang memuat unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Jenis es, debu dan gas ini terbentuk
pada suhu yang rendah.
Sebagian butiran debu yang baru saja
dikumpulkan memuat mineral yang terbentuk pada suhu tinggi. Mereka pastinya
terbentuk saat dekat dengan matahari. Bagaimana partikel yang berasal dari
lingkungan yang berbeda ini bisa berkumpul di komet yang jauh dari matahari masih
berupa misteri.
Para ilmuan terkesan ketika menemukan
adanya molekul organik kompleks dalam materi yang mereka kumpulkan dari komet,
yang mungkin dapat memiliki makna penting bagi asal usul kehidupan di Bumi.
Coma
Saat nukleus komet memasuki tata surya
dalam sekitar beberapa ratus juta kilometer dari Matahari, ia mengalami
pemanasan. Gas menyublim dan lepas ke antariksa bersama debu dari permukaannya.
Gravitasi komet terlalu lemah untuk menahan lepasnya gas dan debu. Mereka
menyebar ke sekitar nukleus sejauh ribuan kilometer dan membentuk coma.
Komet bersinar karena gas ini berpendar
dan debu memantulkan sinar matahari. Astronom menggunakan teleskop besar untuk
mencitrakan sekitar 25 coma per tahun.
Ekor
Saat sebuah komet berada di dekat
Matahari, ia dapat memunculkan ekor gas dan debu yang dilepaskan dari nukleus.
Radiasi ultraviolet merobek gas menjadi
radikal (pecahan molekul) bebas dan ion. Ion berinteraksi dengan partikel
bermuatan yang disemburkan oleh Matahari lewat angin surya. Ion ini pada akhirnya
menyapu jutaan kilometer lurus membentuk ekor gas atau ion.
Tekanan radiasi, atau hantaman sinar
matahari yang kuat, mendorong partikel debu keluar. Komet terus bergerak dan
ekor debunya melengkung di belakangnya. Ekor komet begitu tipis sehingga anda
hanya dapat melihatnya dengan latar belakang bintang.
Molekul dan atom netral terus mengembang
keluar hingga mereka terionisasi. Atom yang paling umum, hidrogen, membentuk
awan hidrogen besar. Awan hidrogen yang mengelilingi nukleus komet Halley tahun
1986 tumbuh hingga diameter ratusan ribu kilometer.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar